Film Churchill merupakan film yang mempropagandakan kekuatan Amerika sebagai negara yang hebat. Berlatar belakang masa Perang Dunia II, ada empat negara yang mendominasi dalam film, yaitu Jerman, Inggris, Perancis, dan tentu saja Amerika. Dalam film ini, diceritakan bahwa Churchill sebenarnya adalah tentara Amerika yang diperbantukan di Inggris dengan tujuan untuk mencegah Jerman berinvasi ke Inggris. Amerika tidak ingin Jerman melebarkan daerah kekuasaannya karena Jerman yang telah berhasil menaklukan Perancis ingin bersekutu dengan Inggris, mengingat bahwa Perancis merupakan musuh bebuyutan dari Inggris.
Dalam film ini Inggris digambarkan seperti takluk dengan Jerman, terlihat dari istana Buckhingham yang ternyata sudah menjadi markas Nazi lengkap dengan ruang-ruang rahasia berdekorasikan lambang-lambang Nazi. Selain itu Hittler juga digambarkan seperti orang yang bodoh dan konyol, bahkan beberapa kali Hittler disamakan dengan Charlie Chaplin, seorang komedian film bisu di Inggris yang memiliki kumis seperti Hittler. Pejabat-pejabat Inggris juga digambarkan tidak loyal karena lebih memihak Jerman daripada raja mereka sendiri, sedangkan Amerika digambarkan sebagai orang-orang yang solider dan loyal dengan mau mengirimkan sepasukan tentara hanya demi menjemput Churchill.
Film ini ingin menekankan bahwa Amerika adalah negara yang paling hebat. Semua orang hebat yang memiliki pengaruh di dunia merupakan orang-orang yang berasal dari Amerika, seperti Churchill dan beberapa tokoh besar lain yang disebutkan di akhir film. Selain itu film ini memiliki ciri khas layaknya film Hollywood lainnya, yaitu one man show. Churchill seorang diri mampu mengalahkan sejumlah besar tentara Jerman saat pernikahan Hittler dan Elizabeth. Tentunya film ini tidak bisa dijadikan referensi sejarah mengingat banyaknya adegan satire dan manipulasi yang dilakukan oleh para pembuatnya.
Ada beberapa kalimat yang menurut saya merupakan propaganda. Contohnya seperti yang dikatakan Churchill, yaitu ”Beri alatnya, selesaikan pekerjaannya” dan ”Nyalakan mesinnya dan menangkan perang”. Kalimat tersebut mengesankan bahwa perang melawan Jerman merupakan hal yang mudah. Sedangkan kalimat ”Semua orang takut seperti Perancis” dan ”Hail Hittler, Inggris adalah milikmu” yang diucapkan oleh Herman Goering justru menggambarkan bahwa Perancis dan Inggris sebenarnya adalah negara yang sama-sama lemah dibawah Jerman. Belum lagi kalimat ”aku berharap aku adalah orang Amerika” yang diucapkan oleh Chester, menurut saya kalimat ini sangat representatif dalam menyikapi kenyataan bahwa banyak sekali orang yang ingin menjadi orang Amerika.
skip to main |
skip to sidebar
some of my assignments..
Jumat, 30 April 2010
Labels
- Dasar Penulisan (4)
- just saying (1)
- Kampanye dan Propaganda (5)
- kapita selekta (2)
- Kewarganegaraan (1)
- Komunikasi Lintas Budaya (1)
- Komunikasi Organisasi (1)
- Komunikasi Sosial dan Pembangunan (3)
- Komunikasi Visual (1)
- Man. Prod. Siaran Radio (8)
- Manajemen Komunikasi (2)
- manajemen periklanan (1)
- Psikologi Komunikasi (2)
- Public Speaking (1)
- Teori Komunikasi (1)
Blog Archive
-
▼
2010
(31)
-
▼
April
(29)
- Teori Komunikasi Dua Tahap
- Teori Daniel Lerner
- Teori Difusi Inovasi
- Teori Motivasi
- Propaganda Dalam Iklan Tolak Angin “Truly Indonesia”
- Analisis Propaganda : Churchill
- Margareth Thatcher
- Theodore Roosevelt, Jr.
- Napoleon Bonaparte
- Martin Block
- Lee De Forest
- James Clerk Maxwell
- Heinrich Rudolf Hertz
- Guglielmo Marconi
- Edwin Howard Armstrong
- Alan Freed
- Reginald Aubrey Fessenden
- Aku.. Selesai
- Komunikasi Non Verbal dalam Sulap
- Ada “Hantu” di Kebun Binatang Bandung !
- Universitas Berkelas Dunia untuk Indonesia
- Analisis Tokoh : Rumah Kaca
- Psikologi Sosial dan Psikologi Komunikasi
- Manajemen Komunikasi
- Perspektif Komunikasi Menurut Stephen Little John
- Menteri Komunikasi dan Informatika
- Lombok
- Manfaat Vs. Mitos Es Krim
- Manusia Modern
-
▼
April
(29)
0 komentar:
Posting Komentar