Di daerah tropis, seperti Indonesia, es krim bukanlah makanan yang asing. Kita dapat dengan mudah menemukan makanan ini. Bila cuaca sedang panas, es krim dapat dijadikan sarana untuk mengurangi panas yang dirasakan.Dengan variasi rasa, tampilan, dan campuran yang beranekaragam, tidak heran bila es krim memiliki banyak penggemar.
Tidak hanya nikmat, es krim juga memiliki banyak manfaat. Es krim memiliki mengandung protein, karbohidrat, mineral (terutama kalsium), enzim-enzim, laktosa, asam-asam lemak serta vitamin A, C, dan D. Es krim pun merangsang sistem kekebalan tubuh serta memberikan efek relaksasi pada otak. Selain menurunkan risiko kanker payudara, kesehatan jantung pun akan lebih terjaga dengan mengonsumsi es krim. Es krim ternyata juga memberikan dampak positif pada otak bagian orbitofrontal cortex (berfungsi menganalisis berbagai hal) dan kebanyakan orang belum mengetahui bahwa es krim dapat meningkatkan kesehatan alat reproduksi manusia.
Sayangnya manfaat-manfaat itu terkadang kalah dengan mitos yang beredar di masyarakat, sehingga es krim sering dihindari. Misalnya mitos bahwa es krim akan menambah berat badan secara drastis, sehingga bagi masyarakat yang sedang melakukan diet (terutama perempuan) menjauhi es krim. Kalori dalam es krim dapat diminimalisir dengan memilih es krim berbahan baku susu rendah kalori, mengurangi krim tambahan dan mengganti topping dengan buah-buahan. Lalu mitos yang paling umum adah es krim menyebabkan pilek, batuk, dan sakit perut. Es krim tidak akan menyebabkan penyakit-penyakit tersebut asalkan tidak dimakan dengan berlebihan. Kondisi tubuh seseorang pun akan sangat memengaruhi kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit. Selain itu ada juga mitos tentang es krim yang menjadi penyebab gigi berlubang. Mengonsumsi es krim tidak menyebabkan gigi berlubang. Makanan apapun yang kita makan akan menyebabkan gigi berlubang bila kita malas atau kurang bersih menyikat gigi, tidak hanya es krim.
Dengan manfaat-manfaat yang dimiliki es krim, rasanya sayang sekali bila kita menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan ini hanya karena mitos yang ada. Jadi, jangan takut lagi untuk mengonsumsi es krim. Tapi jangan lupa untuk menyikat gigi dan mengonsumsi dalam batas wajar.
skip to main |
skip to sidebar
some of my assignments..
Jumat, 30 April 2010
Labels
- Dasar Penulisan (4)
- just saying (1)
- Kampanye dan Propaganda (5)
- kapita selekta (2)
- Kewarganegaraan (1)
- Komunikasi Lintas Budaya (1)
- Komunikasi Organisasi (1)
- Komunikasi Sosial dan Pembangunan (3)
- Komunikasi Visual (1)
- Man. Prod. Siaran Radio (8)
- Manajemen Komunikasi (2)
- manajemen periklanan (1)
- Psikologi Komunikasi (2)
- Public Speaking (1)
- Teori Komunikasi (1)
Blog Archive
-
▼
2010
(31)
-
▼
April
(29)
- Teori Komunikasi Dua Tahap
- Teori Daniel Lerner
- Teori Difusi Inovasi
- Teori Motivasi
- Propaganda Dalam Iklan Tolak Angin “Truly Indonesia”
- Analisis Propaganda : Churchill
- Margareth Thatcher
- Theodore Roosevelt, Jr.
- Napoleon Bonaparte
- Martin Block
- Lee De Forest
- James Clerk Maxwell
- Heinrich Rudolf Hertz
- Guglielmo Marconi
- Edwin Howard Armstrong
- Alan Freed
- Reginald Aubrey Fessenden
- Aku.. Selesai
- Komunikasi Non Verbal dalam Sulap
- Ada “Hantu” di Kebun Binatang Bandung !
- Universitas Berkelas Dunia untuk Indonesia
- Analisis Tokoh : Rumah Kaca
- Psikologi Sosial dan Psikologi Komunikasi
- Manajemen Komunikasi
- Perspektif Komunikasi Menurut Stephen Little John
- Menteri Komunikasi dan Informatika
- Lombok
- Manfaat Vs. Mitos Es Krim
- Manusia Modern
-
▼
April
(29)
0 komentar:
Posting Komentar