Pada dekade 1940an, Paul Lazarsfeld membuat survey di Amerika Serikat tentang dampak atau efek media massa terhadap perilaku pemilih dalam pemilihan presiden. Di akhir risetnya ia berkesimpulan bahwa, media massa tidak memiliki daya terpaan langsung terhadap para audiens. Massa audiens tidak akan mudah terpengaruh langsung oleh terpaan media massa. Perilaku para pemilih tidak banyak berubah lewat kampanye-kampanye politik pemilihan umum melalui media massa. Mengapa? Karena setiap komunitas manusia selalu memiliki seseorang atau beberapa orang yang memiliki pengaruh yang menentukan pilihan mereka. Itu berarti pesan yang disampaikan media massa akan tiba dan diolah terlebih dahulu oleh orang yang mempunyai pengaruh dalam sosial community dan kemudian diteruskan secara lisan kepada massa audience. Dalam teorinya, Lazarsfeld menyebut two step flow communication (aliran komunikasi dua tahap). Dan orang yang berpengaruh itu disebut opinion leader (pemuka pendapat atau pemimpin pendapat). Mereka berperan sebagai sumber referensi dari massa audiens untuk bertanya dan meminta petunjuk. Opinion Leader bisa menjadi penginisiatif suatu pendapat sekaligus menjadi penjawab pertanyaan yang datang dari massa audiens. Pada umumnya, hubungan antara opinion leaders dan massa audiens bersifat komunikasi lisan dan berjejaring. Gosip-gosip dalam masyarakat merupakan salah satu dinamika sistem opinion leaders ini.
Untuk bangsa Indonesia, Opinion leader itu biasanya diperankan kepada kepala suku (ketua adat), pemimpin agama, dan guru. Kecuali pemimpin agama, daya pengaruh kepala suku (ketua adat) dan guru hanya sebatas social community di daerah. Dengan demikian, tidak heran, pemimpin agama sebagai opinion leader sangat didambakan oleh pelaku proyek untuk menggolkan cita-cita mereka. Termasuk dalam konteks kita, untuk menggolkan proyek keluarga berencana oleh BKKBN.
Kritik terhadap teori Lazardfeld :
1. Teori ini menjelaskan mengenai cara kerja media massa dalam menyampaikan pesan dengan pembentuk opini sebagai perantara. Akan tetapi dalam teori ini tidak dijelaskan peranan masyarakat yang memiliki aktifitas media lebih rendah. Lazarsfeld hanya menjelaskan peran aktif pemimpin pendapat sebagai distributor informasi. Jadi masyarakat luas tidak memberikan kontribusi apapun padahal dalam kenyataannya seorang yang mengkonsumsi media massa sedikit apapapun masih memilki subjektifitas yang dapat mempengaruhi perilaku dan bukan hanya bergantung pada ucapan pemimpin opini saja.
2. dalam model tersebut menyatakan bahwa individu yang aktif salam mencari informasi hanya pemuka pendapat, sedangkan anggota masyarakat pada umumnya pasif. Dalam kenyataannya ada model komunikasi yang menunjukkan bahwa pemuka pendapat ada yang aktif tetapi ada juga yang pasif dalam mencari informasi.
3. proses analisis lebih terbatas, sebabproses komunikasi dapat terjadi dalam dua tahap atau lebih
4. menunjukan betapa bergantungnya pemuka pendapat akan informasi pada media massa
5. teori ini mengabaikan perilaku khalayak berdasarkan ”waktu” pengenalan ide baru. Mereka yang mengenal lebih dahulu ide baru (aerly knower) lebih banyak memanfaatkan media massa daripada mereka yang mengenal ide baru kemudian (later knower). Ketergantungan pemuka pendapat pada media massa ditentukan oleh kedudukan mereka sebagai early knower daripada sebagai pemimpin masyarakat
6. tidak menunjukkan adanya perbedaan peranan dari pelbagai saluran komunikasi dalam hubungannya dengan tahap-tahap inovasi.
7. adanya pemisahan khalayak antara pemuka pendapat dengan masyarakat pengikut (followers), padahal tidak selamanya mereka yang bukan pemimpin adalah pengikut dari pemuka pendapat
skip to main |
skip to sidebar
some of my assignments..
Jumat, 30 April 2010
Labels
- Dasar Penulisan (4)
- just saying (1)
- Kampanye dan Propaganda (5)
- kapita selekta (2)
- Kewarganegaraan (1)
- Komunikasi Lintas Budaya (1)
- Komunikasi Organisasi (1)
- Komunikasi Sosial dan Pembangunan (3)
- Komunikasi Visual (1)
- Man. Prod. Siaran Radio (8)
- Manajemen Komunikasi (2)
- manajemen periklanan (1)
- Psikologi Komunikasi (2)
- Public Speaking (1)
- Teori Komunikasi (1)
Blog Archive
-
▼
2010
(31)
-
▼
April
(29)
- Teori Komunikasi Dua Tahap
- Teori Daniel Lerner
- Teori Difusi Inovasi
- Teori Motivasi
- Propaganda Dalam Iklan Tolak Angin “Truly Indonesia”
- Analisis Propaganda : Churchill
- Margareth Thatcher
- Theodore Roosevelt, Jr.
- Napoleon Bonaparte
- Martin Block
- Lee De Forest
- James Clerk Maxwell
- Heinrich Rudolf Hertz
- Guglielmo Marconi
- Edwin Howard Armstrong
- Alan Freed
- Reginald Aubrey Fessenden
- Aku.. Selesai
- Komunikasi Non Verbal dalam Sulap
- Ada “Hantu” di Kebun Binatang Bandung !
- Universitas Berkelas Dunia untuk Indonesia
- Analisis Tokoh : Rumah Kaca
- Psikologi Sosial dan Psikologi Komunikasi
- Manajemen Komunikasi
- Perspektif Komunikasi Menurut Stephen Little John
- Menteri Komunikasi dan Informatika
- Lombok
- Manfaat Vs. Mitos Es Krim
- Manusia Modern
-
▼
April
(29)


0 komentar:
Posting Komentar