Mencapai universitas bertaraf dunia (world class university) bukan merupakan hal yang mudah. Banyak persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar pengakuan tersebut bisa didapatkan oleh suatu universitas. Di Indonesia, terdapat 50 perguruan tinggi yang siap menjadi world class university, 27 dari perguruan tinggi negeri dan 23 dari perguruan tinggi swasta. Namun, pada tanggal 19 november 2007 lalu, Indonesia hanya memasukkan enam perguruan tinggi dalam peringkat 500 dunia. Perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Diponegoro (Undip). Agar ke-50 universitas unggulan itu masuk World Class University, mereka harus berlomba mendapat pengakuan internasional melalui akreditasi internasional. Universitas Terbuka (UT) satu-satunya universitas di Indonesia yang sudah mengantongi akreditasi internasional. Sementara itu, UI, ITB, dan UGM masih proses mendapat status akreditasi tersebut.
Beberapa kriteria world class university diantaranya adalah 40 % tenaga pendidik bergelar Ph.D, publikasi internasional 2 papers/staff/tahun, jumlah mahasiswa pasca 40% dari total populasi mahasiswa (student body), anggaran riset minimal US$ 1300/staff/tahun, jumlah mahasiswa asing lebih dari 20%, dan Information Communication Technology (ICT) 10 KB/mahasiswa. Kriteria-kriteria tersebut penting untuk dipenuhi agar pendidikan Indonesia dapat disejajarkan dengan pendidikan di negara-negara lain. Dalam kondisi perekonomian negara yang sekarang ini, memang ada beberapa kriteria yang sulit dipenuhi, tapi bukan berarti perjuangan untuk mensejajarkan mutu pendidikan di Indonesia harus berhenti.
Menurut Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto (Ketua Komisi D Norma dan Kajian Strategis, SA-IPB), ada beberapa aspek yang perlu dibenahi untuk mencapai world class university, seperti menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, etika dan estetika, menjaga standar professional dan standar ilmiah yang tinggi secara berkelanjutan setingkat dengan universitas kelas dunia, tidak melakukan diskriminasi dalam pelaksanaan kegiatan akademik, menciptakan lingkungan belajar dan mengajar yang berkualitas dan bertaraf internasional, mengembangkan dan menerapkan iptek yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa dan seluruh umat manusia, serta menghormati hukum dan hak azasi manusia maupun tidak merusak lingkungan hidup serta membahayakan manusia dan tidak menggunakan binatang percobaan dengan sewenang-wenang, mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bertaraf internasional.
Dalam kondisi dunia yang makin menglobal dan penuh persaingan, peningkatan mutu pendidikan terasa semakin penting. Paradigma masyarakat tentang pelajar lulusan luar negeri lebih baik daripada lulusan dalam negeri harus segera dihilangkan. Perguruan tinggi di Indonesia harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu lulusannya, agar para lulusan tersebut dapat bersaing dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Sumber :
1. ETIKA AKADEMIK MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY oleh Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto
2. http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TP0HOUJPKMG2O5H3G
skip to main |
skip to sidebar
some of my assignments..
Jumat, 30 April 2010
Labels
- Dasar Penulisan (4)
- just saying (1)
- Kampanye dan Propaganda (5)
- kapita selekta (2)
- Kewarganegaraan (1)
- Komunikasi Lintas Budaya (1)
- Komunikasi Organisasi (1)
- Komunikasi Sosial dan Pembangunan (3)
- Komunikasi Visual (1)
- Man. Prod. Siaran Radio (8)
- Manajemen Komunikasi (2)
- manajemen periklanan (1)
- Psikologi Komunikasi (2)
- Public Speaking (1)
- Teori Komunikasi (1)
Blog Archive
-
▼
2010
(31)
-
▼
April
(29)
- Teori Komunikasi Dua Tahap
- Teori Daniel Lerner
- Teori Difusi Inovasi
- Teori Motivasi
- Propaganda Dalam Iklan Tolak Angin “Truly Indonesia”
- Analisis Propaganda : Churchill
- Margareth Thatcher
- Theodore Roosevelt, Jr.
- Napoleon Bonaparte
- Martin Block
- Lee De Forest
- James Clerk Maxwell
- Heinrich Rudolf Hertz
- Guglielmo Marconi
- Edwin Howard Armstrong
- Alan Freed
- Reginald Aubrey Fessenden
- Aku.. Selesai
- Komunikasi Non Verbal dalam Sulap
- Ada “Hantu” di Kebun Binatang Bandung !
- Universitas Berkelas Dunia untuk Indonesia
- Analisis Tokoh : Rumah Kaca
- Psikologi Sosial dan Psikologi Komunikasi
- Manajemen Komunikasi
- Perspektif Komunikasi Menurut Stephen Little John
- Menteri Komunikasi dan Informatika
- Lombok
- Manfaat Vs. Mitos Es Krim
- Manusia Modern
-
▼
April
(29)
0 komentar:
Posting Komentar